"Surga di telapak kaki Ibu" demikian dikatakan dalam
sebuah hadits. Mengapa surga di telapak kaki Ibu bukan di telapak
tangan? Bukankah penelitian mutakhir mengatakan bahwa belaian dan
sentuhan tangan ibu merupakan hal penting bagi bayi pada awal
kelahirannya?
Dalam kajian seperti ceramah, diskusi, dan
seminar atau wacana tertulis dalam buku-buku atau artikel, pengertiannya
hampir selalu sama bahwa hadits ini merupakan sanjungan dan penghargaan
bagi para ibu. seorang anak harus sopan, melindungi, dan menyayangi
ibu. seorang ibu dapat menuntut hak pada anak karena tidak akan masuk
surga jika tidak berbakti pada ibu.
seperti itukah pengertian yang dimaksud Nabi? adakah makna lain atau makna yang lebih dalam dibalik pernyataan "Surga ada di bawah Telapak Kaki Ibu",
bukan di tangan atau di pangkuan ibu. Kita perlu menyikap makna
tersebut agar kita bisa mengambil hikmah dari ucapan Nabi kita.
Telapak
kaki adalah bagian dari organ tubuh ( kaki) agar seseorang dapat
melangkah dan melakukan perjalanan. setiap kita melangkah akan ada jejak
diatas permukaan jalan yang kita lalui. Bahkan apabila kita melewati
hutan para pencari jejak dapat mengetahui jalan yang kita lewati karena
ada bekasnya.
demikian juga, ketika seorang ibu mengasuh
anaknya sejak dalam kandungan sampai anak akil baligh . itu merupakan
sebuah perjalanan. setiap detik, menit, hari, minggu, bulan bahkan
bilangan tahun, setiap ayunan langkah ibu diisi dengan ucapan sentuhan
atau kegiatan yang menimbulkan bekas diotak anaknya. cara ibu berucap,
mimik wajah ibu dikala berbicara dengan anak, sikap ibu dalam menghadapi
persoalan hidup, kegiatan yang dilakukan bersama anak, atau kegiatan
yang diberikan kepada anak. semua pengalaman hidup tersebut kemudian
tersebut kemudian membentuk karakter anak yang akan menentukan arah
perjalanan anak dimasa yang akan datang. jadi, ada jejak langkah ibu di
otak anak yang akan menentukan siapa dia setelah dewasa nanti. apakah ia
mampu berjalan di jalan Allah hingga sampai ke surga?
surga
di telapak kaki ibu artinya surga ada di perjalanan ibu mengurus anak.
jejak-jejak ibu pada otak anak sejak masa kehamilan, ketika dalam buaian
dan pangkuan sampai ia akil baligh yaitu ketika anak mulai dikenali
dosa dan pahala, anak mulai diminta pertanggungjawaban atas
perbuatannya. perjalanan ibu membesarkan anak merupakan proses
perjalanan membangun pikiran anak. apakah langkah ibu membuat anak bisa
menemukan kebenaran dari Ayat-Ayat Tuhan?
dengan pemahaman
seperti ini makna hadits bukan sekedar tuntutan dan hak ibu pada
anaknya, namun lebih pada kewajiban ibu agar langkah -langkah sejak
kehamilan hingga anak akil baligh mampu mengantarkan anaknya ke surga.
Walloua'lam bissowab :)
https://www.facebook.com/notes/neni-rohayati/mengapa-syurga-di-telapak-kaki-ibu-/359891304060208/
Latest
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon